BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, Mei 28

Kalau kau pindah ke Riau....



Rabu, Mei 26

Tersedak!

Pernah tahu rasanya sedih?

Pahit ya?
Pahit ya... setelah sedih...
tapi sedih yang ini...
Membuat mu menangis? yaa... seperti teriris irisan bawang sendiri.

Bukan... bukan itu...
Sedihnya sakit...
Sakit? kalau begitu sedih biasa?

Bukan tertusuk pisau rasanya...
lalu?

Seperti tersedak! Tersedak biji nangka...
walah... tambah hari tambah aneh!


Susah pasti bikin bayangnya.
Begini...
Huruf A yang mereka Tulis masih nyangkut sepertinya di tenggorokan,

Apa lagi huruf G dan M yang besar rupa itu...
atau angka 5 yang masih belum tertelan sepenuhnya...
OH!! aku tahu rasanya,

iya.. seperti itu, setiap kali ada, pasti seperti tersedak... sedih, tapi tersumbat di tenggorokan.
yah seperti perpisahan INI..

yah.. kalau begitu, sampai jumpa lagi,
meski banyak utang belum tertagi
rindu pasti aku, besok pagi
tambah lagi saat melihat pelang(gi)? (memaksakan...)

Senin, Mei 17

Unite...


I want to love you...


Tell me how...
Tell me why...

I've got no reason...
i'll tell you when i got one.
but let me love you with no reason...
and when the time comes to reunite us...

it'll be the day to find out...
all the deepest darkest secrets of you..

But then i realized
The more i know you...
The more i understand how big is the gift that He gave to me...
To meeting you...

Sabtu, Mei 15

Senin itu...

Aku ingin coba membeku...

bisa dia lelehkan?

Aku ingin coba terbakar
Bisa dia padamkan?

Aku ingin coba berlari
bisa dia hentikan?

aku ingin coba berperisai
bisa ia pecahkan?

Kalau memang sengaja tidak bagaimana?
harus bagaimana?
apa harus ku bikin?

tutup mata?
tapi belum tentu kuat jika kubuka...

Selasa, Mei 11

Apa?

Yang sepertinya ada namun tiada pernah terakui...

Pandai ku menutupinya... tak kuat...
Segelapnya wajah Venesia... tak bisa tutupi kehampaan.

Sedinginnya wajah Venesia, tak kuasa tetap saja menoreh gulita nya Cerita lalu...

Seindahnya rias wajah Venesia...
tak dapat tutupi semerbak luka membusuk...

Seeloknya bibir wajah Venesia...
Tak menyamai cumbuan dengan bayangan di tengah malam...

Sebirunya air wajah Venesia...
Tiada pernah ia mangerti,
senubari yang goyang dan membiru...
Seperti Cinta laut pada cakrawala...

Ku selalu punya kesmpatan memakainya...
Namun, tak ada asa aku berbuat,
Toh dirimu melihat ku jelas dari punggung hingga dada ku...
Begitu pun aku belajar mencintai...
kamu yang mengajari... kamu yang kucinta...
Semakin kumengerti dirimu... semakin kucinta...
Semakin jauh kukenal... semakin mengerti betapa Dia memberiku lebih dari yang kupinta...

Sabtu, Mei 8

Pernah Lihat Malaikat?

pertanyaan itu bagai nyata...

membungkuk ke atas kertas yang pucat membiru

Adalah dusta bila tak pernah seseorang melihat satu...
Banyak rupa yang terlihat, namun hanya satu yang didamba

"aku lihat satu...
Ya... satu..."