BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, April 20

Di bawah bayangan...



Kisah tentang seorang "Nobita"...


Bagaimana pun upayanya... keringatnya terjatuh bersama lututnya...

Dengan kacamata bulat itu ia betah kenakan, coba tangkap dan injak bayang-bayang Shizuka...

Tanpa Doraemon... apalah arti setiap langkahnya...
tulang-tulangnya bahkan senantiasa rapuh untuk menopang semangatnya...

bisa kiri ia katakan kanan, begitu sebaliknya...

Seperti Doraemon yang menggores pena di atas kehidupan Nobita tiap saat..

***
Namun Hadirlah Shizuka...
mengangkat perlahan, dengan pinta-pinta lamunan, Nobita terangkat..

Kepercayaan, keyakinan yang berkarat, dibasuh oleh Shizuka...
perlahan dan pasti. . .

Meski tiada pernah tahu, Shizuka, dalamnya perasaan Nobita yang ia simpan untuk Shizuka,
Tak pernah segan Shizuka menaruh bayang nya rendah-rendah di bawah kaki nobita... berpegang dan percaya padanya...

Bahkan di saat Nobita tak mempercayai telapak kakinya sendiri untuk berdiri...

Aku tahu benar apa yang ingin di katakan Nobita kelak...

"Terima kasih, kau memang tercipta sempurna...
Ku harap tak ada yang menjadi penghalang buat kebahagiaanmu...
meski nanti bila bukan aku yang membuatnya..."

Minggu, April 18

Katakan...

Kalau bila memang aku tak berkenan


Kalau bila aku tak pernah melintas

Kalau bila aku datang lagi setelah kau usir

Kalau bila aku terus ada di benakmu

Kalau bila memang aku orangnya

katakan...

Kalau bila memang berat menanggung semuanya

kalau bila memang tak bisa aku menelusuri sampai ke sana...

Namun jangan sekali... Sekali pun
Kau menjahitkan labirin yang samar di hadap ku...

Katakan...
kalau bila kau tahu dalamnya palung hatiku

kalau bila kau mengerti luasnya lelahku...





katakan...
kalau bila kau tahu aku mencintaimu...

Rabu, April 14

Selamat malam

itu sepenggal kata yang selalu kutinggal di atas meja pikirannya...


dengan segelas air putih dan obat-obat rutin nya setia menunggu dia terjaga dari tidurnya.

"siapa bilang? terlelap saja belum... seperti menelan karet ban mobil, sukar rasanya aku terlelap..."

...

bagaimana kalau kau hitung domba-domba itu...?

Kamis, April 8

Belum tapi kataku Sudah...

Belum...
Ternyata masih terluka
Ada dan masih menganga
Baru sadar, ketika orang itu tertawa
Senang, bangga, keji

Galau Galau Galau
Ingin kujaga, takut ada yg menambahkan parahnya
Aku takut, sedang apa dia disini?
Tolonglah, jangan mendekat untuk bermain
Aku hanya punya satu dan sedang rusak


___________________________________________________________________

Sudahlah...
Aku bagaikan titik air yang terjaga
di kaki pohon Randu
tak perduli pada semut pergi pulang membawa secercah lukamu
tak dengarkan riuh lalimanmu pada Orang itu

aku seperti rindangnya hutan hujan...
di tengah hangat gurun pasirmu

Jelaslah pantas bila aku singgah
Karena bukan jurusku untuk bermain

Aku di sana, bahkan disaat tidak kau pinta aku...
karena aku menjinjing sedikit celoteh mentari..
siapa bisa terka, kalau lukamu lekas-lekas mengering...

Sedikit pun coba kau sentuh, itu kulit wajahnya yang penuh keringat...
untukmu, secarik puisi itu tak berwajahkan dusta

Senin, April 5

Aksi-Reaksi


Saat sesuatu terjadi - Seperti gundu yang memantul yang seperti pandangan bola mata umat manusia - seperti awan yang bertandang yang seperti bersuara langkah kaki kecoak - seperti luap amarah yang seperti bau kulit kacang - seperti kelopak mata yang seperti bunga menguncup sore hari - Sesuatu akan membalas kembali.