Kalau saja nanti kau terjaga... izinkan aku menyiapkan yang terabaik untukmu. Segala kesenangan dan kehangatan lilin-lilin. Biar aku yang siapkan. Untuk mu saja. Agar tak pernah hilang senyummu yang kudambakan itu. Senyum yang tak ada dua. Dan Ketika kau terjaga... Izinkan hanya aku saja yang terduduk dalam benakmu. Tak ada lain. Dengan begitu, genap dan sempurna lah nyanyian ku untuk mu. Sirna lah segala resah dan dukamu. Kalau saja nanti kau terjaga, jangan segan kamu buka matamu, hatimu, jiwamu, nyawamu.
Rabu, Juni 9
-
Posted by Christopher PS ketika 6/09/2010 04:13:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Bentuknya berbeda, Tak Kusangka
Senin, Mei 17
Unite...
Posted by Christopher PS ketika 5/17/2010 10:12:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Tak Kusangka
Selasa, Mei 11
Apa?
Posted by Christopher PS ketika 5/11/2010 07:23:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Tak Kusangka
Sabtu, Mei 8
Pernah Lihat Malaikat?
pertanyaan itu bagai nyata...
Posted by Christopher PS ketika 5/08/2010 07:49:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Tak Kusangka
Minggu, April 18
Katakan...
Kalau bila memang aku tak berkenan
Posted by Christopher PS ketika 4/18/2010 10:38:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Permukaan udara..., Tak Kusangka
Kamis, April 8
Belum tapi kataku Sudah...
Posted by Christopher PS ketika 4/08/2010 08:07:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Tak Kusangka
Rabu, Maret 10
Bukan di Antara Fajar dan Petang (spesial post)
Baru saja aku beli sebatang dari warung kayu sebelah rumah.
Posted by Christopher PS ketika 3/10/2010 09:55:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja derai nafas tanpa kasih-kasihan, Tak Kusangka
Selasa, Januari 26
Phantom of The Opera - All I Ask of You
RAOUL : No more talkof darkness, Forget these wide-eyed fears. I'm here,nothing can harm you - my words will warm and calm you. Let me be your freedom, let daylight dry -your tears. I'm here, with you, beside you, to guard you and to guide you . . .
CHRISTINE : Say you love me every waking moment, turn my head with talk of summertime . . . Say you need me with you, now and always . . promise me that all you say is true - that's all I ask of you . . .
RAOUL : Let me be your shelter, let me be your light. You're safe: No-one will find you your fears are far behind you . . .
CHRISTINE : All I want is freedom, a world with no more night . . . and you always beside me to hold me and to hide me . . .
RAOUL : Then say you'll share with me one love, one lifetime . . . Iet me lead you from your solitude . . . Say you need me with you here, beside you . . anywhere you go, let me go too - Christine, that's all I ask of you . . .
CHRISTINE : Say you'll share with me one love, one lifetime . . . say the word and I will follow you . . .
BOTH : Share each day with me, each night, each morning . . .
CHRISTINE : Say you love me . . .
RAOUL : You know I do . . .
BOTH : Love me - that's all I ask of you . . .
(They kiss)
Anywhere you go
let me go too . . .
“Love me”
that's all I ask
of you . .
Posted by Christopher PS ketika 1/26/2010 10:01:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Permukaan udara..., Tak Kusangka
Rabu, Desember 30
Haaaa...
di bawah garis lukisan cakrawala
gemuruh Sangkakala melengking tajam membisingkan
Lemah gemulai rerumputan rajangan
Liang pelita meruah absurd keabu-abuan
Lingkaran adagio merah muda
ditengahnya ada Gapura Jelitamu
Tak kusangka
Bayanganmu terus singgah
Tak kenal bila aku di surga adanya
Lihai benar kau ketuk Pintuku
Raguku beribu ruas
Senantiasa mengelami panorama kelabu
Sampaikan saat aku tiada
Kiranya tidak kau dongengkan lagi dosaku
Nyawaku selayang pandang
Posted by Christopher PS ketika 12/30/2009 11:54:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Tak Kusangka
Selasa, Desember 22
Meski Jarang Ku Ucap.. Aku sayang Mama...
Hari Ibu...
ibu... kau yang biasa ku panggil “mama”
Mungkin baru kuingat,
Tiap saat di lubuk hatimu aku berlutut
Ini hari… sejuta surat kasihku mulai tiba
Juga sejuta maafku…
“Mama… aku menyayangimu”
Mestinya kusebut berabad lalu
Namun sungguh itu yang kurasakan…
Mama, tiada pernah kau pinta kembali
Apa yang kau beri… itu lah tulus dari dalam hatimu
Jauh di dalam… tempat ditemukannya kasihmu padaku.
Mama pasti lelah kan…
Tirakatmu kau jaga
Menunggu kasihku yang entah tak kunjung tiba di benakmu
Memang aku ini anakmu, mama…
Namun kala aku bertumbuh
Rasa sayangku padamu,, kadang semakin pudar memutih
Entah aku memang durhaka…
Mama…
Ini hari… ingin aku lihat lekuk senyummu
Meski cuman sesaat saja…
Namun berarti bagiku…
Mengingat keringat jatuh di keningmu…
Di usiamu yang terlanjur senja…
Semoga “mama” …
Kelak menjalani hidup yang lebih bahagia…
Aku menangis…
Maafkan aku… dari sejuta dosa yang kutawarkan selalu.
Ingin sebentar saja aku peluk tubuh hingga kalbumu yang terdalam
“Mama…
Aku menyayangimu… tulus, tak ingin kupinta lagi darimu…
Karena ku tahu, kasihmu tiada berkesudahan…”
Posted by Christopher PS ketika 12/22/2009 11:33:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja derai nafas tanpa kasih-kasihan, Kisah kini dan selamanya, Permukaan udara..., Tak Kusangka
Jumat, Desember 18
Terlebih...
Kiranya keheningan menjulurkan bulu mata ke awang-awang pilunya.
awal dari akhir yang tak berkesudahan...
kiranya tlah lama dimulaikan waktu...
bising, iblis-iblis kerdil tak mau melerainya.
terlebih...
bahkan jangan pernah jatuhkan pandangmu pada waktu.
enggan wajahnya berpaling walau saat matahari mengikis hari.
"ini kisah tentang rumput musim semi
hijau pekat penuh candu ceria
matahari terkantuk-kantuk... terbakar semu dunianya
pohon cemara lagi tidak lebat,
padahal kukira ini desember...
jemari hujan harusnya menitih waktu
siang malam senantiasa bersaksi
satu..
dua...
tiga
empat...
lima...
enam...
tujuh.....
delapan..
sembilan..
sepuluh..
sebelas...
duabelas
tigabelas
empatbelas...
tak terhingga " kau hitung hingga tak terhingga adanya...
bergelap gulita bagai malam tak ber-rembulan.
jenuh ku angka-angka semu ku sebut...
terus hingga tak terhingga...
tinggal abu dan gusar.. menyampulkan sejuta kerinduan..
Posted by Christopher PS ketika 12/18/2009 11:16:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Tak Kusangka
Jumat, Desember 11
Kalau besok...?
wewangi lembayung senja... bunga... biaraku berbaring sejenak.memang kan hari ini hari terakhir di bumi pertiwi?
Posted by Christopher PS ketika 12/11/2009 08:23:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Permukaan udara..., Tak Kusangka
Senin, Desember 7
Bukan...
yang kujanjikan ini bukan pelangi semu yang terkoyak saat hujan tlah usai...
aku menjadi kenyataan. memikul angin-angin mimpi pelukan.
aku bermimpi.. menjadi pria yang menjingjing berkas kehormatanmu.
berpegangkan medali perak, menaruh utuh nyawaku di bawah guyuran mentari
dalam sudut mata mu titik-titik fana telah kabur merantau...
segenap binasa kiranya kusisihkan...
mendayu tempat bagi keagungan
bagai sedang bersih-bersih permadani. Medan perang tidak sempit.
Bukanlah sesekali aku menepis badai gusar gelisah...
Posted by Christopher PS ketika 12/07/2009 10:31:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Permukaan udara..., Tak Kusangka
Sabtu, November 28
Duh, Adinda…
Secercah sinar di matanya
Tak beda dengan mentari ketika fajar perlahan menyingsing.
Kulitnya teramat cerah, bagai langit yang tiada merindukan hadirnya hujan.
Ketika bibirnya ia lekukan, wajahnya tak segan berubah,
berubah.. Semanis buah yang dikecap Hawa di taman Firdaus.
Semerdu dawai-dawai harpa yang dipetikan Lucifer dahulu di nirwana,
Suara tiada jenuh-jenuhnya membuai daun telinga.
Alisnya.. tak tebal, tak tipis, bagai awan di langit kemarau.
Serasi dengan rambut ikalnya yang terlukis bagai jejak-jejak peluru hangat di udara.
Satu dua kali ia berlalu, harum semerbak menjadi buntutnya, seharum buah dudaim di malam perkawinan.
Jelita hatinya, terlukis dari lirih-lirih parasnya… Seperkasa ksatria nyalinya,
Sehalus permaisiuri manjanya.
Sosok jelita itu perlahan,, perlahan menuai penatku…
Namun telah penuh terisi hatinya.
Tiada ruang tersisa.
Bagaikan kotak harta karun… isinya tiada kentara
Bahkan sudut hatinya tak kenal sedikitpun kekosongan.
Yah…
Kini berharap saja yang ku perbuat…
Hatinya dipenuhi kebahagian yang kekal abadi...
Posted by Christopher PS ketika 11/28/2009 02:44:00 AM 0 comments
Labels: hari ini saja Tak Kusangka
Jumat, Agustus 28
Bilur
ruang itu sempit. tempat kunanti juita malam,
Sisihkan larik buat adinda.
Merah Delima, hari malam jelas tiada tertera.
Rembulan berbilur sinar, abadi adanya.
Pantulnya rabun rauh mulia.
Tembus terus sinarnya
Bak kenur tembus tujuh pelita
Aduh, kekasihku teluk masih belum terlihat
Burung pungguk bernyanyi, dendang, asa berliat
“Adinda,
Aku ladang permata
Di tikungan Dusun hati adinda
O, cerca kau lontar. Dikoyak ara.”
Kuasamu, adinda, beratus tulah
Terbaring lelap aku rasa
Adinda…
Mentari mengumbar tengkuk gunung hangat senantiasa.
Hari tinggal seberkas tulah
Ruang itu sempit. Tempat kunanti juita malam,
Posted by Christopher PS ketika 8/28/2009 09:44:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Tak Kusangka
Sabtu, Agustus 8
Masa aku?? Yang Benar Saja...
Bagai perekat…
Palu itu kau beri
Saat kulit tak lagi kau terka…
Biar lidahku yang menuai liurmu…
Lihat… liurmu hampir menetes
Mari… biar keagungan lirih,
Nafsu perianganmu menyambar tak henti
Lekas-lekas kujala. Hingga nanti kita bersua di ranjang
Tapi jangan sekalipun lirik hati punyaku. Tak baik adanya perlakuan itu
Biar kusingsingkan aroma itu. ku buat sirna apa yang kau pakai
Biarkan sekali aku melolong… kau diam saja, terima…
Toh aku tak pernah kaberatan… kenapa juga kau?
Lekas kau riakan jeratan rambut kecil
Aku pun tak pernah meminta, pedulikah kau anjing pada melolong?
Biar semua mati… aku tak pernah perduli… kenapa juga kau?
Mari… tarianku belumlah usai.
Harap saja kau tak hilang birahi.
Jangan peduli laut gusar. Ombaknya serupa tarian kita.
Tak henti tak lelah.
Memang raga di sini. Namun entah fikiran hilangnya…
Janji saja kali ini… bila ada buah terkulai… jangan segan kau petik .
Berilah nama Arjuna. Bagai apa yang Mertuamu punya mimpi
Biar ia berkalana seperti aku. Tak sendiri.
Minta lah Nafsunya memeluknya.
Kau tahu fikirannya. Teluk-teluk laknat dan mantra yang ia telan…
Ya… Arjuna saja namanya..
Posted by Christopher PS ketika 8/08/2009 10:56:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Tak Kusangka
Sabtu, Agustus 1
Lagi-lagi... Takdir... Aku senantiasa bersujud...
aku dan dia.
tak sedikit similaritas. mungkin tak beda asa. dia pemimpi, akupun tak pernah lupa bermimpi. dia menulis. yang saat ini tengah kugenapi.
ibuku jelas berbeda dengannya. Kami melihat bumi dari rahim yang berbeda. Darah kami tak pernah bersatu. Pernah mungkin ia singgah. entah dimana. Jelaslah kutarik kesimpulan, bahwa kami bukan kembar.
Namun kami sehati.
tunggu...
Sehati...
lagi-lagi...
sejenak kulihat gambar wajahnya yang ia ukir sendiri.
tak kusangka.
Tiada jauh denganku.
Apa ini lukisan sebuah takdir?
api yang berkibar... aku hanya ingin sebuah jawaban.
Benarkah dirinya...?
apa pantas aku ini...
musim hujan nanti...
kau kutunggu...
hingga akhirnya...
Posted by Christopher PS ketika 8/01/2009 10:13:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Tak Kusangka
Tak kusangka
Tak kusangka.
lagi-lagi ini terjadi.
telah kuucapkan lagi.
namun terlalu besar letihku.
dia, kembali kuingat.
terus dan terus saja.
tanpa dosa dan doa.
aku lagi yang menuainya.
Posted by Christopher PS ketika 8/01/2009 09:50:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Tak Kusangka
Selasa, Juni 30
Semangat, Tatih, Enggan, Pilu, Hampa, Angan, Naungan, Iba, dan Eloknya
Sudahlah…
Nubuatnya akan lekas kau genapi.
Tiada perlu ada sejuta ragu
Jelas dari pada kau merah padam
Menelan tawa sang dewa dewi…
Di depan bukan matamu berada?
Jangan biar hujan turun mereda…
Namun ku tahu kau akan berbeda
Lihat, kegagalanmu sungguh tiada
Tiada kah kau ingat
Saat kau berselubung penat?
Meski tak henti sabungan mendekat
Ingat, selempangmu ku gantungkan semangat
Bila hari itu tiba
Jangan coba kau semai setitik iba
Kenangan bukan kemarau yang kau raba
Kugiring hari-hari semi itu dengan tart dan peach melba
Biar manis harimu lepas
Melepas kelu bak tujuh kapas
Cerah bulan purnama kan menghempas
Hingga tiba hadirnya,
Ia kan memikul kuk dan dosamu
Tanah kanaan
Tanah yang dijanjikannya
Mari bersamaku
Kita renggut musim semi yang hilang
Tiada ada kata teranja-anja
Terlebih pada naungan maut yang kian singgah
Posted by Christopher PS ketika 6/30/2009 11:53:00 PM 0 comments
Labels: hari ini saja Tak Kusangka
Minggu, Juni 28
Cinta itu Bukan Dermaga
Blia nanti kujumpa bintang
Izinkan aku,
Menitih buih buih prosa
Yang telah penat menunggu untuk kau baca
Cinta itu, bukan dirimu
Cinta itu, bukan bintang
Cinta itu, bukan mimpi
Cinta itu, bukan prosa dan puisi
Cinta itu, bukan piano
Gusar mencumbu baying-bayang angin
Berdiri tegak di atas
Mencoba menyaksikan jiwa mu yang lelah terjaga
Indah ini hari kusangka-sangka
Tapi itu tak akan benar adanya
Pedih perih masih saja memikul hidungmu
Paham sudah aku
Setiap jarum-jarum yang menari
Dalam teluk hatimu
Cinta itu, bukan baju bergaris hitam
Cinta itu, bukan tepian angan senubari
Sembari berkata : “ketika sang hujan lelah berdiri
Bahkan anginpun berpelukan
Dengan mimpi alam
Ketika bulan tak lagi
Tergila wewangi mawar
Di sana aku menanti
Bersama waktu yang menghujam
Dari dinding awan nun jauh di syurga”
Pernah kah kau tahu,
Dalam ukiran emas aku terbaring
Meski kini rasa itu penuh karat
Namun tak akan pudar seutuhnya
Dari punggungku.
Lihat, dua orang anak
Tak hentinya menyebut nama rakuen
Ya…..
Tempat kita bertemu nanti…
Rakuen…
Posted by Christopher PS ketika 6/28/2009 12:57:00 AM 1 comments
Labels: hari ini saja Tak Kusangka