BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, Februari 21

Berbalas - Aku, Aku, Dia, Dirinya.

aku, aku, dia, tak pernah aku menyulut tiap-tiap pandangannya.

Meski bumi tak jenuh berputar, tak pernah ia menyesal akan waktu yang tertelan. gudang senubari, hambar selalu, selalu. Andai ia pernah dapat tahu. terlalu penat aku memandangi. menunggu kehitaman bulat matanya berpaling, berpaling ke sini.

Dia, berpunggung satu. memikul kisah cinta dalam ransel hitamnya. tiada beda aku ini. lelaki berangan setinggi matahari. tidak, setinggi langit di tepi angkasa.

Hari ini, kami bertatap bola mata. tak pernah kukira ada sesuatu. tak hanya angin yang berdendang, begitu jua benak. tiada bergerak keriput bibirku. menyapa indah dirinya yang berbalas pandang denganku. aku ini, mungkin hanyalah takut, tak lemah. belum terbangun nyaliku untuk berselam. berselam selam di danau penuh kisah.

untuk semua yang mambaca. aku hanya memohon doa tak lebih.karena pada suatu hari itu, aku tak kan seagn memberi kasihku padanya. hanyalah kini aku, meminta teman-teman semua ikut menaburkan benih-benih dari saku ku. hingga kala ku tuai.

Kamis, Februari 19

Masih saja hari ini - sepatah penatku pada Calvin

Masih hari ini - belum berakhir, izinkan kali ini aku menyampaikan sepatah pesan ku untuk temanku.

"maaf, tiada sempat bisa kau memancing apiku. meski kau bilang pada dunia. aku tetaplah aku. tiada dapat angin membuai nafsuku. hingga lahir hasratku untuk mencekik lehermu. kalau-kalau kau ingat, tataplah serpihan cermin kamarmu. sebelum hari memaksamu berkata"

*Surat ini ditujukan kepada Calvin Bulat

Masih hari ini - perlahan ia bermula tuk berakar

Masih hari ini, aku menanti sebuah cahaya. maaf ku untuk sebuah hatiku yang hilang kutitipkan pada angin. kini aku menyukai seseorang lain. meski jauh di sana, kunanti kunanti dan kunanti hingga kujumpa pintu anganku

kalau hari ini masih ada, titihan asmara tak kan muncul berselempang sejuta alasan. aku hanya menyukai. tak sampai maksudku tuk selalu berdiri di benakknya. namun, tak kusangka, bunga pun bisa mekar Senja Hari. aku tak pernah ingkar pada palungan jiwaku

tak pernah menutup mulut. Bunga pun bisa mekar Senja Hari. tak kusangka terisi kini benakku akan serpihan wajahnya. 

namun, tiada kubiarkan pintu terbuka bagi yang lain. demi mimpi, angan, kesunyian yang selalu terpendam

Jenuh - namun, aku ini penuai senja.

Aku, jenuh sudah terduduk menatap lembaran. langit tiada pernah tersenyum. hanya tunjukan ia topeng kegembiraan, sejujurnya, tak pernah ia berpihak. aku, jenuh sudah terduduk menatap lembaran

Sebenarnya, hari ini agak capek, tapi untuk apa di sesali bila nanti kita bisa menuai apa yang kita tabur?? bisa dilihat dari judulku, aku ini penuai senja. meski lelah aku menabur, namun selalu aku singgahi tuaianku senja hari.

akupun ingin semua orang begitu, tak pernah bersua dengan suram sepi. mungkin tak lebih baik kita bertidur malas dari pada menampik tiap-tiap butir nilai ke dalam benak kita.

Senin, Februari 16

Ketika fajar menyingsing

Hari ini, sedikitnya menumpahkan keringat. derai nafas selalu mengalir. tak jenuh aku menanti. kini, awal baru telah terlihat. menumpahkan isi benakku di tampat ini. 

tak pernah aku berjujur hati, sempat kespian aku ini. tak lagi kini. tinggal, aku, dia, dirinya, menitih tiap tiap dentuman jam dinding kamar.

Pertama kalinya ini saya membuat Blog,saya, selalu saja terobsesi oleh seni.Dari seluruh aspek indra yang kupunya. telinga untuk musik, mata untuk seni yang terpajang, dan mulutku, untuk mengucapkan puisi dan sajak. barang siapa tertarik dengan blog ini, aku harap kita bisa bekerja sama dengan baik.