Belum...
Ternyata masih terluka
Ada dan masih menganga
Baru sadar, ketika orang itu tertawa
Senang, bangga, keji
Galau Galau Galau
Ingin kujaga, takut ada yg menambahkan parahnya
Aku takut, sedang apa dia disini?
Tolonglah, jangan mendekat untuk bermain
Aku hanya punya satu dan sedang rusak
___________________________________________________________________
Sudahlah...
Aku bagaikan titik air yang terjaga
di kaki pohon Randu
tak perduli pada semut pergi pulang membawa secercah lukamu
tak dengarkan riuh lalimanmu pada Orang itu
aku seperti rindangnya hutan hujan...
di tengah hangat gurun pasirmu
Karena bukan jurusku untuk bermain
Aku di sana, bahkan disaat tidak kau pinta aku...
karena aku menjinjing sedikit celoteh mentari..
siapa bisa terka, kalau lukamu lekas-lekas mengering...
Sedikit pun coba kau sentuh, itu kulit wajahnya yang penuh keringat...
untukmu, secarik puisi itu tak berwajahkan dusta
0 comments:
Posting Komentar