hati seakan terbuai mimpi. kau membelai tepi surga
termenung kini diatas dawai-dawai gitar kayuku.
secangkir teh yang menemani, tak jenuh berangan hijau atau hitam... entah itu aku tampar jendela kamar hati. sadar dari peluk lelap yang singgah.
tunggu benalu hidup
hingga nanti lidah kelu tak mengeluh kembali.
aku akan menanti...
ah... penat nya hidup.. enggan nya aku melompat ke tangan mentari...
hari ini,, lelah hati berkata... lelah hati berpanas ria... lelah tengkuk ku mengamuk pada sang hari... hari ini,,, lelah... lelah
0 comments:
Posting Komentar