BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, November 16

조용함... [dalam untaian kronologis]

dikepung hujan...

sendiri, dalam kelamnya raungan sepi.

"teruslah kamu menangis. aku akan berada di sebelahmu.
kalau kamu sudah rasakan hangatnya hatiku...

aku mohon berhentilah menangis..
tapi kalau belum, aku tak akan segan memberi setiap kasihku padamu."

dalam sunyi yang tengah waktu janjikan

"kamu akan kupeluk erat. hingga kau rasa, ada lilin yang menyala di dalamku.
sesekali kukecup keningmu. lalu kupandang wajahmu dalam-dalam. sembari ku genggam kedua belah pipimu yang terbelah air matamu.

lalu kamu kupeluk kembali. kupegang punukmu, mendorong kepalamu ke atas bahuku.
perlahan ku lepas pelukku, kutatap lagi wajahmu dalam. dalam...
bahkan kamu tak akan bisa mengerti... "

Dalam keheningan yang erat...

"kukatakan sejuta kali rangkaian kata -sungguh aku menyayangimu-
yang tlah kujanjikan padamu, bahwa rasa itu tak pernah pudar.
dan kamu pun tak hentinya menangis. Penuh haru dan kebimbangan. lalu kupeluk kembali untuk ketiga kalinya, tubuhmu itu.

dalam dekapku kubacakan syair-syair kesukaanmu. lagu-lagu kesukaanmu kudendangkan.
perlahan kamu berhenti menangis. dan kutatap wajahmu yang mungil.
ingin rasanya ku kecup bibirmu yang merah. bolehkah?"

kau anggukan kepalamu. sesaat kau penjamkan matamu.

"aku lakukan ini sangat perlahan. penuh kesabaran namun tak ragu. perlahan...
...

bibirku mulai menyentuh bibirmu. dingin sekali. kamu bagai habis makan ice cream. tapi untuk itulah aku telah hadir. memberi kehangatan padamu.
Rasa ciuman ini, kian lama terasa hangat kan? kamu terus pejamkan matamu. penuh kesabaran sembari perlahan tanganku memegang lekuk tubuhmu. dan bibir ku mulai lah menyentuh dagu hingga lehermu."

Lemah lembut sekali kau menyudahi kemesraan ini. pedih dan perih dan luka dan tangis dan bimbang habis sudah kukecup.

"kamu jangan bersedih lagi. aku akan ada di sampingmu. memegang erat tangan serta hatimu..."

0 comments: