BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS
Tampilkan postingan dengan label Permukaan udara.... Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Permukaan udara.... Tampilkan semua postingan

Sabtu, Juni 19

Hei!

Sesungguhnya, tak ingin aku sekali pun melarang
mencerca, memaki, dan menghujad kepergianmu
apa lagi saat kau menemui keluargamu nun jauh di sana
sedang aku hanya berdiam di atas ranjang memahat-mahati mimpi di luar jendela kamar

-duh, lagi-lagi aku tulis yang model begini...-

Sederhana saja, aku tak ingin kau bawakan aku cinderamata
cerita yang menarik
foto
karangan bunga
kata-kata yang menggiurkan...

aku tak ingin itu semua,
Tak ada ingin ku untuk menginjak kakimu biar tak melangkah...

Tapi, kemanapun kamu melangkah
Jangan lupa kau bawa pulang senyummu...

Ngga tau kan?

kamu tau ngga, kalau detik di bumi semakin melambat


Kamu tau ngga, kalau warna di bola mata ku semakin pudar

kamu tau ngga, kalau tidurku semalam tak nyenyak

Kamu tau ngga, fotomu semakin sering kupandangi

kamu tau ngga, kalau doa ku isinya kebanyakan namamu

kamu tau ngga, kalau aku mulai pikun belakangan ini

kamu tau ngga, kalau aku berbicara sendiri saat menjelang tidur

kamu tau ngga,... kenapa, bagaimana...

kamu tau ngga, kenapa aku begitu?

kamu tau ngga, rasanya merindukan

aku tahu kok, karena itu yang kurasakan sekarang

aku tahu kok, karena benar kalau aku rindu hadirmu

rindu hadirmu...



Kamu tau ngga, kenapa aku menulis ini?
aku juga tak tahu, kenapa ya? duh-duh...

Jumat, Juni 4

eeeehhh...

Duh aku sakit mungkin?

Dokter mana ada yang buka jam segini?
coba kalian pandang ke bawah tulisan ini... tertera jelas pukul berapa ini...

Sakit ku bukan melemas tubuhku
Sakit ku bukan membiru kuku ku

Sakit ku ada di telinga, di mata, di kulit...
Pasti kamu yang di sana mengerti..
iya..
kamu... siapa lagi?

Oh, bahkan mungkin di hidungku sakit,
sakit.

Cari dokter... Dokter biar liat liang luka nya...
Dokter mana ada yang buka jam segini?
coba kalian pandang ke bawah tulisan ini... tertera jelas pukul berapa ini...

bisa-bisa nya aku sakit jam segini...
pasti kamu yang di sana mengerti..
iya..
KAMU... siapa lagi selain kamu?

Dokter biar liat liang luka nya...
Dokter mana ada yang buka jam segini?
coba kalian pandang ke bawah tulisan ini... tertera jelas pukul berapa ini...

Haduh.

Selasa, Juni 1

Leading Lights



Angels in the sky
Sing to me no more...
Listen to the thousand questions of mine

will I ever find another place to sleep?
Because i think i have no more energy,
maybe a bit tired of trying
a bit...

Can i see it beyond her scars?
and put in it a bunch of stars?
well, tomorrow always will be a big day
Till the rain stop,
till the shower find another place to rest

Angels in the sky
May I sleep in your lap?
One night and that's it.
Because it's stormy outside,
the storm of soreness.

and when it ends,
lead me to the way which destiny has chose me to.
hang a sunshine smile on this cloudy face of mine.

when I see miracles... i found that you're the one who wrote it...
Angels...

Minggu, April 18

Katakan...

Kalau bila memang aku tak berkenan


Kalau bila aku tak pernah melintas

Kalau bila aku datang lagi setelah kau usir

Kalau bila aku terus ada di benakmu

Kalau bila memang aku orangnya

katakan...

Kalau bila memang berat menanggung semuanya

kalau bila memang tak bisa aku menelusuri sampai ke sana...

Namun jangan sekali... Sekali pun
Kau menjahitkan labirin yang samar di hadap ku...

Katakan...
kalau bila kau tahu dalamnya palung hatiku

kalau bila kau mengerti luasnya lelahku...





katakan...
kalau bila kau tahu aku mencintaimu...

Rabu, April 14

Selamat malam

itu sepenggal kata yang selalu kutinggal di atas meja pikirannya...


dengan segelas air putih dan obat-obat rutin nya setia menunggu dia terjaga dari tidurnya.

"siapa bilang? terlelap saja belum... seperti menelan karet ban mobil, sukar rasanya aku terlelap..."

...

bagaimana kalau kau hitung domba-domba itu...?

Selasa, Januari 26

Phantom of The Opera - All I Ask of You

RAOUL : No more talkof darkness, Forget these wide-eyed fears. I'm here,nothing can harm you - my words will warm and calm you. Let me be your freedom, let daylight dry -your tears. I'm here, with you, beside you, to guard you and to guide you . . .

CHRISTINE : Say you love me every waking moment, turn my head with talk of summertime . . . Say you need me with you, now and always . . promise me that all you say is true - that's all I ask of you . . .


RAOUL : Let me be your shelter, let me be your light. You're safe: No-one will find you your fears are far behind you . . .


CHRISTINE : All I want is freedom, a world with no more night . . . and you always beside me to hold me and to hide me . . .


RAOUL : Then say you'll share with me one love, one lifetime . . . Iet me lead you from your solitude . . . Say you need me with you here, beside you . . anywhere you go, let me go too - Christine, that's all I ask of you . . .

CHRISTINE : Say you'll share with me one love, one lifetime . . . say the word and I will follow you . . .

BOTH : Share each day with me, each night, each morning . . .

CHRISTINE : Say you love me . . .

RAOUL : You know I do . . .

BOTH : Love me - that's all I ask of you . . .

(They kiss)

Anywhere you go
let me go too . . .
“Love me”
that's all I ask
of you . .

Selasa, Desember 22

Meski Jarang Ku Ucap.. Aku sayang Mama...

                                                                                             Hari Ibu...

ibu... kau yang biasa ku panggil “mama”

Detik ini… aku kah di hatimu?
Mungkin baru kuingat,
Tiap saat di lubuk hatimu aku berlutut

Ini hari… sejuta surat kasihku mulai tiba
Juga sejuta maafku…
“Mama… aku menyayangimu”
Mestinya kusebut berabad lalu
Namun sungguh itu yang kurasakan…
Mama, tiada pernah kau pinta kembali
Apa yang kau beri… itu lah tulus dari dalam hatimu
Jauh di dalam… tempat ditemukannya kasihmu padaku.

Mama pasti lelah kan…
Tirakatmu kau jaga
Menunggu kasihku yang entah tak kunjung tiba di benakmu
Memang aku ini anakmu, mama…
Namun kala aku bertumbuh
Rasa sayangku padamu,, kadang semakin pudar memutih
Entah aku memang durhaka…

Mama…
Ini hari… ingin aku lihat lekuk senyummu
Meski cuman sesaat saja…
Namun berarti bagiku…

Mengingat keringat jatuh di keningmu…
Di usiamu yang terlanjur senja…
Semoga “mama” …
Kelak menjalani hidup yang lebih bahagia…

Aku menangis…
Maafkan aku… dari sejuta dosa yang kutawarkan selalu.
Ingin sebentar saja aku peluk tubuh hingga kalbumu yang terdalam

“Mama…
Aku menyayangimu… tulus, tak ingin kupinta lagi darimu…
Karena ku tahu, kasihmu tiada berkesudahan…”

Jumat, Desember 11

Kalau besok...?




wewangi lembayung senja... bunga... biaraku berbaring sejenak.memang kan hari ini hari terakhir di bumi pertiwi?
di pangkuan ibu...

di lingkar cincin Saturunus mulai tampak dari tempat pijak kakiku.

lurus tak ada tikungan, tanah-tanah menuju satu-satuan bintang.

dalam-dalam kau ukir di tanah
gurindam kesepian
"besok tiada lagi?" bagaikan rayu-rayu nyiur embun...

"Senja terakhir ya, lihat merpati sudah menari di rantai Cincin beku Saturnus.." Duh, entah remang cahaya di matamu sulit kutafsir dalam kitab. seperti sudah tertulis di rambutmu, sudah sejuta kali kau ucap. "cerita ini... telah tertulis di ruang riuh keabadian, nun jauh di sana, dimana entah aku temukan hatimu..."

langit mulai merona. waktu-waktu lalu, jangan kau toleh lagi... terlebih kau tunggu. Cuma letihkan manah, pentas manusia telah usai dibalik tirai merah. Tinggal tunduk hormat, gaduh kagum penuh sandiwara.

tiada punya waktu aku untuk mengantar asa kepada liang luka serupa palung rahim. waktu kini di genggam rama... kuasaku habis dirapuh sirik dan nafsu...

"Besok tiada lagi?" sejenak aku rindu peluk ibu, tapi dimana hendak kulepas?
"senja terakhir ini. tiada lama pun berlalu. lalu, tanpa sebersit penyesalan..."

Senin, Desember 7

Bukan...

yang kujanjikan ini bukan pelangi semu yang terkoyak saat hujan tlah usai...
aku menjadi kenyataan. memikul angin-angin mimpi pelukan.

aku bermimpi.. menjadi pria yang menjingjing berkas kehormatanmu.
berpegangkan medali perak, menaruh utuh nyawaku di bawah guyuran mentari
dalam sudut mata mu titik-titik fana telah kabur merantau...

segenap binasa kiranya kusisihkan...
mendayu tempat bagi keagungan
bagai sedang bersih-bersih permadani. Medan perang tidak sempit.

Bukanlah sesekali aku menepis badai gusar gelisah...



Rabu, November 18

Komet malam ini...

komet malam ini tak kan datang meski kamu tunggu. terlebih kamu pajang terus wajah murungmu itu.

Komet itu datang, dengan memberikan keindahan... namun tak hanyalah itu tujuannya...
bagaikan hatimu... Ia juga menulusuri jagat raya... mencari keindahan yang kekal.

jangan sekali-sekali kamu berharap..
komet akan membelah langit malammu dari timur ke barat daya.

pejamkan matamu satu kali saja. coba terka lubuk hatimu yang terdalam...
di dalam sanalah secercah keindahan senantiasa berdiam di dalam keagungannya.

lubuk hatimu yang benderang melambangkan kesucian murni kekal adanya.
adinda... jangan kau tunggu komet malam ini... tak kan tiba hadirnya meski kau tunggu...

karena komet itu... datang dengan memberikan keindahan... namun tak hanyalah itu tujuannya...
bagaikan hatimu... Ia juga menulusuri jagat raya... mencari keindahan yang kekal.

Senin, November 16

조용함... [dalam untaian kronologis]

dikepung hujan...

sendiri, dalam kelamnya raungan sepi.

"teruslah kamu menangis. aku akan berada di sebelahmu.
kalau kamu sudah rasakan hangatnya hatiku...

aku mohon berhentilah menangis..
tapi kalau belum, aku tak akan segan memberi setiap kasihku padamu."

dalam sunyi yang tengah waktu janjikan

"kamu akan kupeluk erat. hingga kau rasa, ada lilin yang menyala di dalamku.
sesekali kukecup keningmu. lalu kupandang wajahmu dalam-dalam. sembari ku genggam kedua belah pipimu yang terbelah air matamu.

lalu kamu kupeluk kembali. kupegang punukmu, mendorong kepalamu ke atas bahuku.
perlahan ku lepas pelukku, kutatap lagi wajahmu dalam. dalam...
bahkan kamu tak akan bisa mengerti... "

Dalam keheningan yang erat...

"kukatakan sejuta kali rangkaian kata -sungguh aku menyayangimu-
yang tlah kujanjikan padamu, bahwa rasa itu tak pernah pudar.
dan kamu pun tak hentinya menangis. Penuh haru dan kebimbangan. lalu kupeluk kembali untuk ketiga kalinya, tubuhmu itu.

dalam dekapku kubacakan syair-syair kesukaanmu. lagu-lagu kesukaanmu kudendangkan.
perlahan kamu berhenti menangis. dan kutatap wajahmu yang mungil.
ingin rasanya ku kecup bibirmu yang merah. bolehkah?"

kau anggukan kepalamu. sesaat kau penjamkan matamu.

"aku lakukan ini sangat perlahan. penuh kesabaran namun tak ragu. perlahan...
...

bibirku mulai menyentuh bibirmu. dingin sekali. kamu bagai habis makan ice cream. tapi untuk itulah aku telah hadir. memberi kehangatan padamu.
Rasa ciuman ini, kian lama terasa hangat kan? kamu terus pejamkan matamu. penuh kesabaran sembari perlahan tanganku memegang lekuk tubuhmu. dan bibir ku mulai lah menyentuh dagu hingga lehermu."

Lemah lembut sekali kau menyudahi kemesraan ini. pedih dan perih dan luka dan tangis dan bimbang habis sudah kukecup.

"kamu jangan bersedih lagi. aku akan ada di sampingmu. memegang erat tangan serta hatimu..."

Tenderly..

in this moment, can i bring you a lovely kiss?
even just for once, i'll promise to you it won't fade in your memories.

or..
i'll ask you something deeper than the ocean...

in this moment, can i still love you?
because your eyes give me no mercy.

in this moment, can i be the only one?
just once, i'll hold you closely
than i'll stroke your cheek... take you to the leap of faith.