Di balik tirai penghujam
Aku akan tetap menghantam
Kalanya aku berjubah hitam
Mungkin akan kubawa kelindan tajam
Menggenggam tampikan setan;
Langkah ini hanya jeritan
Jerit detak jantung tak rentan
Tak lagi untuk jiwa berperan
Kau disana lihati aku
Membikin hasrat yang terpaku
Bahwa engkau tahu ini aku
Hingga di sana terbujurlah aku
Takkan bisa kau kini
Dekati waktuku yang sembunyi
Kenapa kau terus membenci
mungkin kenyataan tak bernyanyi
bernyanyi di tunggak benakmu
goyah hikmat yang bertamu
Selama kau tak bertemu
Matahari di kala semu
Sebentar kau akan mampus
Aku pun tak akan menghapus
Abu siksaan yang terjangku terus
Diam dan tunggu masamu pupus
Kala itu aku berteriak
Air pun takut beriak
Tat kala setan sempat memihak
Di bahu tanjung bersorak
Nafas tinggal ampas
Tak hanya setebal kapas
Sirna itu tak pernah lepas
Meski sudah coba kau hempas
Hahaha kini tertawa
Melihat sosokmu dibawa
Dibawa terbang menembus hawa
Tunggu aku hingga nanti tua
Aku akan menyusul ke neraka
Menggenggam arti sebuah angan murka
Jangan harap bisa kau terka;
Melihat matimu penuh sirat luka
Selasa, Juni 30
Kelindan neraka (Seberkas sumpah)
Posted by Christopher PS ketika 6/30/2009 11:49:00 PM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar